Indonesia salah satu Negara yang mempunyai lebih dari 4.500 Perguruan tinggi (PT). Jumlah PT kita lebih besar jika dibandingkan dengan PT yang ada di AS (Amerika Serikat). Dari jumlah sebesar itu Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) tercatat di dalamnya.
PT memiliki peran dan tanggung jawab pada pengajaran kepada mahasiswa, PT sebagai pusat pendidikan dan penelitian sangat kritikal dan strategis. Pendidikan adalah proses pemberdayaan yang bernilai tambah, yang memampukan individu untuk lebih berkarya guna mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Dengan pemahaman tersebut masa depan individu sangat ditentukan oleh pendidikan yang ditempuhnya. Pendidikan yang di maksud disini generik sifatnya, artinya tidak membedakan jenjang, jenis, ataupun tahapanya. Pendidikan sangat erat kaitanya dengan kemampuan atau kebiasaan (ability).
Keutamaan individu dalam proses pendidikan akan sangat menentukan efektivitas dan keberhasilannya. Yang paling mengetahui dan merasakan keberhasilan pendidikan adalah individu peserta didik, bukan pendidiknya. Demikian juga individu mahasiswa diharapkan memiliki kecerdasan komprehensif yang dapat menyeimbangkan antara hard skills dan soft skills. Kemampuan ini dapat di peroleh melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler secara selaras dan seimbang.
Penerapan Student Centered Learning (SCL) di PT saat ini secara prinsip sudah berjalan dengan tujuan memanpukan individu untuk berkarya melalui pembelajaran, dengan setiap peserta didik dididik untuk selalu belajar dan pendidik fungsinya membelajarkan peserta didik, bukan mengajari.
Ada hal lain yang juga sangat penting dalam proses pendidikan, adalah memampukan peserta didik untuk sintas (survive) di masa depan, artinya pendidik harus mampu membekali para peserta didik sehingga tidak tersisih oleh kondisi yang terjadi di masa mendatang. Berarti pendidkan harus mampu mengantisipasi masa depan dalam jangka yang panjang. PT di Indonesia tanggap terhadap perubahan zaman. Teknologi dan inovasi disrupsi telah menjadi “trending topik”di kalangan pendidik. Kemristek dan Dikti pun segera melakukan lompatan kebijakan menuju Pendidikan Tinggi 4.0 (Paparan Menristek dan Dikti di Bali 2/2/2018). Ini angin segar karena selama ini PT di Tanah Air diperangkap berbagai macam nomenklatur dan tak mampu beranjak dari cara pikir (mindset) pedagogi masa silam..
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan selalu berkomitmen untuk mencapai indikator kinerja dalam meningkatkan jumlah mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia. Peningkatan jumlah mahasiswa berprestasi tersebut yang salah satunya didukung melalui kegiatan pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) dimana pemilihan mahasiswa berprestasi telah memberikan dampak positif pada budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa, secara langsung dapat mengangkat martabat mahasiswa serta perguruan tingginya.
Dengan adanya Pilmapres 2019 ini, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) telah merespons, dan telah melaksanakan dengan cara berjenjang, mulai dari Prodi (Program Studi), Fakultas, dan yang terakhir, Institut. Yang mekanisme penyeleksianya dimulai dari Seleksi tahap awal (desk evaluation) terdiri dari 26 orang mahasiswa berprestasi dengan memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) lebih dari 3, konsisten dari semester satu sampai semester-semester berikutnya dan telah terseleksi dari tiap-tiap prodi dan fakultas kemudian seleksi tahap akhir, untuk seleksi tahap akhir ini dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang telah lolos seleksi tahap awal. Dan pada akhirnya ditentukan satu orang terbaik, sebagai mahasiswa berprestasi peringkat utama, diberikan kepada Suzanna Kusuma Putri, mahasiswi semester 6 Prodi Arsitektur Lanskap. Selanjutnya akan menjadi duta ISTN berkompetisi di tingkat LLDIKTI wilayah III, dengan membawa Scientific Papers.
Teknik penyeleksian dilakukan dengan terstruktur dan terukur oleh 8 penilai, berprinsipkan: terbuka, jujur, dan adil. Bermaterikan 10 parameter uji, termasuk tingkat kemampuan berbahasa inggris: berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Tak lupa asesmen dan pengamatan kepribadian juga dilakukan.
Biro Kemahasiswaan & Alumni ISTN
819total visits,1visits today