Dua Artikel Ilmiah Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN Dipresentasikan Di Thailand

Asian Cultural Landscape Association (ACLA) adalah badan global profesi lanskap dengan anggota dari semua negara di Asia (38 negara), dan juga bagi mereka dari seluruh dunia yang peduli terhadap lanskap budaya Asia. ACLA merupakan studi lintas disiplin dan interdisipliner lanskap budaya baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah. Setiap tahunnya, ACLA rutin melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan lanskap budaya di Asia. Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh ACLA yaitu simposium internasional.

Pada tahun 2016, ACLA International Symposium dilaksanakan untuk kelima kalinya. Provinsi Lampang, Thailand menjadi tuan rumah kegiatan yang diikuti oleh berbagai negara di dunia. Lampang Rajabhat University dan Lampang Tourism Council bertindak sebagai organizer pada 5th ACLA International Symposium ini. Tema yang diusung pada tahun ini yaitu “Sacred Sites, Cultural Landscapes, and Harmonising the World of Asia”. Sama seperti tahun-tahun penyelenggaraan sebelumnya, ACLA International Symposium bersifat eksklusif. Hanya karya ilmiah terpilih yang dapat dipresentasikan langsung kepada para partisipan dari seluruh dunia, setelah melalui hasil seleksi yang ketat (maksimal 25 artikel). Negara-negara yang berpartisipasi kali ini antara lain Indonesia, Thailand, India, Korea, China, Mongolia, dan Kanada.

ISTN melalui Program Studi Arsitektur Lanskap berhasil lolos dalam seleksi karya ilmiah dan berhak mempresentasikan karya ilmiahnya pada 5th ACLA International Symposium, di Provinsi Lampang, Thailand pada tanggal 2-5 Desember 2016. Hal yang membanggakan yaitu artikel ilmiah Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN yang dinyatakan lolos seleksi, bukan hanya satu artikel tetapi dua sekaligus. Artikel dengan judul Quba Mosque as Sacred Place, Could be Religion and Cultural Values Stand Together?  merupakan hasil penelitian kolaborasi antara Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN dan IPB serta Program Studi Administrasi Publik Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Adapun penulisnya antara lain Ray March Syahadat, Priambudi Trie Putra, Hanni Adriani, dan Wa Ode Arsyiah. Selanjutnya artikel dengan judul Sacred Value of Minangkabau Cultural Landscape in Padang Panjang City, West Sumatera Province, Indonesia merupakan hasil penelitian mahasiswa dan dosen Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN. Adapun penulisnya antara lain Digo Prima Kurniawan, Daisy Radnawati, Yusi Febriani, Ray March Syahadat, dan Priambudi Trie Putra.

Merupakan suatu kebanggaan bagi Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN dapat membawa nama institusi ISTN dan juga Indonesia ke dunia internasional dengan membawa semangat ISTN. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk keseriusan Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN dalam mencapai visinya, yaitu “Menjadi Program Studi Yang Unggul dan Berdaya Saing Tinggi dalam Bidang Lanskap Berbasis Riset dan Inovasi, di Era Global pada 2025”.

999total visits,1visits today